PENGERTIAN PARADIGMA PEMBANGUNAN
Istilah
Paradigma pada awalnya berkembang dalam ilmu pengetahuan terutama dalam
kaitannya dalam filsafat ilmu pengetahuan. Secara harfiah (etimologis) istilah
mengandung arti model, pola atau contoh. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia,
paradigma diartikan sebagai seperangkat unsur bahasa yang sebagian bersifat
tetap dan yang sebagian berubah-ubah. Paradigma juga diartikan sebagai suatu
gugusan sistem pemikiran. Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah
paradigma adalah Thomas S. Khun. Menurut pendapatnya, paradigma tidak lain
merupakan asumsi – asumsi teoritis yang umum ( merupakan suatu sumber nilai )
yang merupakan sumber hukum, metode serta cara penerapan dalam ilmu pengetahuan
tersebut.
Istilah
pembangunan menunjukan
adanya pertumbuhan, perluasan ekspansi yang bertalian dengan keadaan yang harus
digali dan dibangun agar dicapai kemajuan dimasa yang akan datang. Didalam
proses pembangunan terdapat perubahan yang terus menerus diarahkan untuk menuju
kemajuan dan perbaikan ke arah tujuan yang diciptakan. Dengan kata lain,
pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan dan mencakup
semua aspek kehidupan untuk ,mewujudkan tujuan hidup.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum paradigma pembangunan
adalah suatu model, pola yang merupakan sistem berfikir sebagai upaya untuk
melaksanakan perubahan yang direncanakan guna mewujudkan cita-cita kehidupan
masyarakat menuju hari esok yang lebih baik.
Pancasila Sebagai Paradigma
Pembangunan
Kita
tentunya tahu rumusan Pembukaan Undang – Undang dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 alenia IV. Dalam rumusan tersebut dinyatakan bahwa tujuan negara
Republik Indonesia adalah melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh
tumpah darah indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka bangsa
indonesia menyelenggarakan proses pembangunan nasional.
Pembangunan
nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia
yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaanya, pembangunan nasional
mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai – nilai luhur yang universal untuk
mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera,
maju serta kokoh kekuatan moral dan etikanya. Oleh sebab itu, untuk mencapai
semua itu bangsa dan negara Indonesia harus menjadikan pancasila sebagai paradigma pembangunan.
1.
Pancasila
Sebagai Paradigma Reformasi Pembangunan
Reformasi secara etimologis berasal
dari kata reformation. Secara harfiah reformasi memiliki makna suatu gerakan
untuk memformat ulang, menata ulang atau menata kembali hal – hal yang
menyimpang untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan
nilai – nilai idel yang diciptakan rakyat.
Gerakan reformasi biasanya dilandasi oleh nilai – nilai dasar yang terkandung dalam ideologi nasional. Berkaitan dengan hal tersebut, gerakan reformasi yang sedang dijalankan di Indonesia tentu saja tidak boleh menyimpang dari nilai – nilai fundamental negara yang terkandung dalam pancasila.
Dengan kata lain, gerakan reformasi di Indonesia harus tetap diletakkan dalam kerangka perspektif pancasila sebagai landasan dan cita – cita Ideologi. Hal ini dikarenakan, tanpa ada suatu dasar nilai yang jelas,
maka suatu gerakan reformasi akan mengarah pada suatu disintegrasi, anarkisme, brutalisme, serta pada akhirnya menuju kehancuran bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, gerakan reformasi yang berlangsung di Indonesia harus merupakan gerakan reformasi yang berperspektif pancasila, yaitu:
Gerakan reformasi biasanya dilandasi oleh nilai – nilai dasar yang terkandung dalam ideologi nasional. Berkaitan dengan hal tersebut, gerakan reformasi yang sedang dijalankan di Indonesia tentu saja tidak boleh menyimpang dari nilai – nilai fundamental negara yang terkandung dalam pancasila.
Dengan kata lain, gerakan reformasi di Indonesia harus tetap diletakkan dalam kerangka perspektif pancasila sebagai landasan dan cita – cita Ideologi. Hal ini dikarenakan, tanpa ada suatu dasar nilai yang jelas,
maka suatu gerakan reformasi akan mengarah pada suatu disintegrasi, anarkisme, brutalisme, serta pada akhirnya menuju kehancuran bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, gerakan reformasi yang berlangsung di Indonesia harus merupakan gerakan reformasi yang berperspektif pancasila, yaitu:
v Reformasi yang Berketuhanan Yang
Maha Esa.
v Reformasi yang berkemanusiaan yang
adil dan beradap.
v Semangat reformasi harus berdasarkan
pada nilai persatuan.
v Semangat dan jiwa reformasi harus
berakar pada asas kerakyatan.
v Visi dasar gerakan reformasi harus
jelas.
2.
Pancasila
Sebagai Paradigma pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Iptek )
Pancasila sebagai paradigma
pembangunan iptek mengandung pengertian bahwa pancasila memberikan dasar nilai
bagi pembangunan Iptek demi kesejahteran manusia. Dengan kata lain, dalam
pengembangan Iptek, pancasila harus dijadikan sumber nilai, kerangka berfikir
serta dasar moralitas.
Adapun hakekat pancasila sebagai paradigma pembangunan Iptek adalah sebagai berikut:
Adapun hakekat pancasila sebagai paradigma pembangunan Iptek adalah sebagai berikut:
v Sila Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan dasar atau landasan
bahwa pembangunan Iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan atau
diciptakan, tetapi juga harus mempertimbangkan maksud dan akibat bagi manusia
dan lingkungannya. Pengolahan diimbangi dengan melestarikan. Sila ini
menempatkan manusia dialam semesta bukan sebagai pusatnya, melainkan sebagai
bagian sistematik dari alam yang diolahnya.
v Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradap
memberikan landasan bahwa pembngunan Iptek harus bersifat beradap dan
diabadikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia. Oleh karena itu,
pembangunan Iptek harus didasarkan kepada tujuan dasarnya untuk mewujudkan
kesejahteraan manusia serta peningkatan harkat dan martabat manusia.
c. Sila persatuan Indonesia memberikan arahan bahwa pembangunan iptek hendaknya dapat mengembangkan nasionalisme, kebesaran bangsa dan keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia.
c. Sila persatuan Indonesia memberikan arahan bahwa pembangunan iptek hendaknya dapat mengembangkan nasionalisme, kebesaran bangsa dan keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia.
v Sila kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan mendasari pembangunan iptek secara
demokratis. Artinya, setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk
mengembangkan Iptek. Selain itu dalam pembangunan Iptek, setiap ilmuwan harus
menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus ,memiliki sikap
terbuka, artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan
dengan teori lainnya.
v Sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
mengkomplementasikan pembangunan iptek haruslah menjaga keseimbngan keadilan
dalam kehidupan kemabusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya
dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia
lainnya, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam
lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar